Use of Fever and Pain Medication for Self-Medication at the Talita Pharmacy, Makassar City
Main Article Content
Abstract
Self-medication is part of "self-care" which is an effort to maintain health or prevent and overcome disease. Self-medication is usually done to treat minor illnesses, including fever and pain. The purpose of this study was to find out which class of Fever and Pain drugs were most widely used for self-medication at the Talita Pharmacy, Makassar City. This research method has used descriptive method. The results showed that the most widely used Fever and Pain drug group in January was paracetamol as much as 85.1851%, February as much as 72.27%, March as much as 0.8088%. So it can be concluded that the most widely used class of fever and pain drugs for self-medication at the Talita Pharmacy in Makassar City in January - March 2022 is the Acetaminophen (Paracetamol) group.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Saputra, Yogi. 2020. Gambaran Tingkat Pengetahuan Praktik Swamedikasi pada Siswa SMA Di Kota Padang Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhnnya. Program Studi S1 Farmasi Fakultas Farmasi. Universitas Perintis Indonesia Padang.
Manikam, N.K, dkk. 2021. Gambaran Pelayanan Swamedikasi Oleh Apotek di Kota Palu. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Rikomah, Enti Setya. 2018. Farmasi Klinik. Deepublish. Jogjakarta
Ningrum, Cahya. 2019. Tingkat Pengetahuan Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Bebas Terbatas Untuk Swamedikasi Pada Masyarakat RT.01/RW.17 Desa Suaradadi Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal. Program Studi Dll Farmasi. Politeknik Harapan.
Lolo.Widya. 2020. Farmasi Komunitas. Lakeisha. Jawa
Bahrudin, Moch. 2017. Patofisiologi Nyeri. Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah. Malang.
Muharni, Septi dkk. 2017. Sikap Tenaga Kefarmasian Dalam Penggalian Informasi Pada Swamedikasi Nyeri Gigi di Apotek Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Sekolah ilmu farmasi Riau.
Rahardja, Tan. 2010. Obat-obat Sederhana Untuk Gangguan Sehari-hari. Penerbit PT Elex Media Komputindo. Jakarta
Riandita, A.2012. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Demam Dengan Pengelolaan Demam Pada Anak. Laporan Hasil Karya Tulis Ilmiah.
Hartayu, Siwi Titien dkk. 2018. Manajemen dan Pelyanan Kefarmasian di Apotek. Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2014. Menuju Swamedikasi yang Aman. Majalah Info POM
Menkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta
Lusia. 2019. Mengenal Demam dan Perawatannya Pada Anak. Airlangga Universty Press
Ribek, N, el.al. 2018. Gambaran perawatan Hipertermi Pada Anak Sakit di Rumah Sakit Tabanan. Poltekes Denpasar
Hamid. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Tingdakan Swamwdikasi Gastritis di RW 04 Kelurahan Jatiasih. Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka, 42.
Widodo, Hendra. 2013. Ilmu Meracik Obat Untuk Apoteker. D-Medika. Jogjakarta
Is Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta: Perpustakaan UIN Sultan
Syarif Kasim Riau. moedijanto. 2016. Demam Pada Anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia.Jakarta.
Sweetman, S.C. (2015). Martindale The Complete Drug Reference, 36th ed. Pharmaceutical Press, London. Halaman. 117-121.
Katzung, B, G. (2012). Farmakologi Dasar & Klinik. Edisi 10. Jakarta: EGC. Halaman. 589.
Goodman, Gilman. (2012). Analisis Frekuensi Penggunaan Obat Anlgesik Non narkotik di Rumah Sakit Bhayangkara Palangkaraya, Skripsi, Kalimantan: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Tjay, T.H. dan Rahardja, K., (2011), Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya. Jakarta: Elex Media Komputindo. Halaman:312-319.
Nurmayanti Fitri, (2013). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 127.