Formulasi dan Uji Mutu Fisik Pasta Dari Air Perasan Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K. Schum) Sebagai Penghambat Jamur Malassezia furfur Penyebab Panu

Isi Artikel Utama

Rina Asrina

Abstrak

Rimpang lengkuas sangat familiar di masyarakat, ada rimpang yang merah dan ada yang putih. Namun menurut hasil penelitian, rimpang lengkuas yang lebih efektif untuk menghambat jamur Malassezia furfur penyebab panu yaitu rimpang lengkuas merah (Alpinia purpurata K. Schum). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat formula pasta dari air perasan rimpang lengkuas merah (Alpinia purpurata K. Schum) dengan mutu fisik yang baik. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen laboratorium yang dilakukan di Laboratorium Farmasetika Jurusan Farmasi Politeknik Sandi Karsa Makassar. Metode penelitian meliputi formulasi sediaan pasta dari rimpang lengkuas merah yang sebelumnya telah diparut dan diperas airnya.  Pasta yang dihasilkan kemudian diuji secara fisik. Hasil yang diperoleh yaitu sediaan salep berwarna putih sedikit kemerahan, bau khas lengkuas dengan bentuk semi padat, pasta homogen, bebas dari butiran kasar, pH sediaan yaitu pH 5, viskositas sediaan 2,447±257,7 (X±SD dpas), daya lekat 4,779±0,233 (X±SD detik), dan daya sebar 5,484±0,801 (X±SD cm). Semua pengujian yang dilakukan memenuhi syarat literatur sehingga disimpulkan bahwa air perasan rimpang lengkuas merah dapat membentuk sediaan pasta dengan mutu fisik yang baik.

Rincian Artikel

How to Cite
Asrina, R. (2020). Formulasi dan Uji Mutu Fisik Pasta Dari Air Perasan Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K. Schum) Sebagai Penghambat Jamur Malassezia furfur Penyebab Panu. Jurnal Farmasi Sandi Karsa, 6(2), 51-55. https://doi.org/10.36060/jfs.v6i2.69
Bagian
Articles
Author Biography

Rina Asrina, Politeknik Sandi Karsa

Jurusan Farmasi

Referensi

Aswal A, Kalra M, Rout A. 2013. Preparation and Evaluation of Polyherbal Cosmetic Cream. Pharm Lett. 2013. 5(1):83–8.

Budiarti, Rini. 2007. Pemanfaatan Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K. Schum) sebagai Bahan Anti Jamur dalam Sampo. Skripsi Sarjana. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Jufri M., Anwar E., Utami P. M. 2012. Uji Stabilitas Sediaan Mikroemulsi Menggunakan Hidrolisat Pati (De 35–40) Sebagai Stabilizer. Pharm Sci Res PSR. 2012. 3(1)

Lachman, L., Lieberman., and Kanig, J. L. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Jilid 2. Edisi 3. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. UI Press. Jakarta. 1091-1096, 1119-1120.

Kristanty, Roro Inge Ado. 2005. Identifikasi Spesies Malassezia pada Pasien Pitriasis versikolor dengan Cara Pemeriksaan Morfologi dan Sifat Biokimia di Departemen Ilmu Kesehatan dan Kelamin Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Tesis. Universitas Indonesia. Jakarta.

Nayeem N, Md. K. 2011. Stability studies and evaluation of the semi solid dosage form of the rutin, quercitin, ellagic acid, gallic acid and sitosterol isolated from the leaves of Tectona grandis for wound healing activity. Arch Appl Sci Res. 2011. 3(1):43–51.

Morkoc, H. 2009. Zinc Oxide Fundamentals, Materials, and Device Technology. Wiley VCH. Verlag GmbH, 77.

Permadi, Adi. 2008. Membuat Kebun Tanaman Obat. Pusaka Bunda (Anggota Ikapi). Depok.

Rocha, Ó. D. S., Carneiro, Franco, C. M. L. 2010. Effect of Enzymatic Hydrolysis on Some Physicochemical Properties of Root and Tuber Granular Starches. Ciênc. Tecnol. Aliment., Campinas, 30 (2): 544-551

Violita, Yessika, Sri Wantini, Eka Sulistianingsih. 2013. Perbandingan Uji Efektivitas Air Perasan Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K. Schum) Dengan Air Perasan Lengkuas Putih (Alpinia galnga L. Wild) Terhadap Pertumbuhan Jamur Malassezia furfur Penyebab Panu. Jurnal. Jurusan Analis Kesehatan. Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang.

Wilkins, Williams Lippincott. 2000. Remington. Conggres library Office, United State of America.